Inilah Hal Terpenting Untuk Bisa Live To The Max
Tahun ini saya genap kepala 3. Saya jadi bertanya kepada diri sendiri, apa yang saya sudah tahu tentang hidup?. Rasanya saya belum tahu banyak. Tapi bila ada yang bertanya apa yang paling saya syukuri, saya akan menyebutkan
:
kebebasan!
Padahal, terkadang jadi perempuan itu nggak bebas, banyak batasan yang ditetapkan dibandingkan kepada laki-laki. Kalau banyak batasan, artinya nggak bebas kan. Tapi, saya dibesarkan untuk percaya selama saya bertanggung jawab saya punya kebebasan penuh untuk melakukan apa yang saya mau.
Segalanya tentu bermula dari orang tua. Sedari kecil, selama kegiatan yang saya lakukan tidak melanggar hukum, merugikan orang lain dan diri sendiri, orang tua saya memberikan kebebasan untuk saya melakukan.
Kalau melihat ke masa lalu, sejak saya SD saya sudah mengikuti berbagai variasi kegiatan. Saya pernah mengikuti kelas balet, les organ, ikut paduan suara, paskibra, menjadi anggota tim basket, menjadi anggota aktif majalah sekolah, anggota OSIS/MPK, hingga menjadi atlit Tae Kwon Do kampus. Mungkin karena masih remaja, jadi lirik kanan mau lirik kiri mau. Hahaha. Tapi pada akhirnya kegiatan random ini membuat saya memiliki pengetahuan yang juga cukup luas.
Kebebasan ini juga saya dapatkan pada saat memilih jurusan kuliah. Saya ingat bahwa saya sempat kebingungan antara kuliah psikologi di universitas swasta, atau kuliah D3 sastra Belanda di universitas negeri. Orang-orang disekitar saya mendorong saya untuk memilih universitas negeri. Sekedar karena gengsi yang lebih tinggi tentunya. Tapi yang mengejutkan bahwa orangtua saya menyarankan untuk tidak mendengarkan orang lain dan memilih apa yang benar-benar saya inginkan.
Hal yang sama juga terjadi saat saya melanjutkan kuliah S2. Ibu saya dengan enteng memperbolehkan saya untuk memilih berkuliah di manapun yang saya inginkan. Beliau bahkan mendukung saya memilih berkuliah di kampus swasta daripada kampus negeri yang merupakan alamater beliau untuk S2 saya. Padahal beliau ini walaupun sudah lulus lebih dari 30 tahun, teramat bangga dengan kampus almamaternya.
Hal ini membuat saya benar-benar bersyukur. Saya terlahir dan dibesarkan oleh orangtua yang suportif. Saya tidak diberikan tuntutan untuk mengikuti keinginan siapapun selain keinginan saya sendiri. Saya bisa dengan bangga mengatakan
I am living my dream and in the process making the life that I want
Kebebasan tentunya tidak datang tanpa konsekuensi dan tanggung jawab. Kebebasan yang saya miliki terkadang menyulitkan saya sendiri. Karena pada proses menentukan pilihan, selalu ada saat dimana saya tidak tahu apa yang saya inginkan, tidak yakin dengan pilihan saya atau mengalami hambatan untuk mewujudkan hal yang saya inginkan. Tapi kalau curhat ke orang tua, saking percaya dan suportifnya, mereka malah akan bilang
Lakukan apa yang kamu mau. Bapak dan Ibu percaya sama kamu.
Waduuuh, kalau sudah seperti ini, rasanya pengen menangis. Saat seperti ini seringkali membuat saya stress dan tertekan. Saya tentu ingin pilihan yang terbaik, yang akan membawa kesuksesan, yang juga bisa saya ‘pamerkan’ keberhasilannya ke orang lain. Tapi ada kadangnya juga saking stress nya malah ingin cari pelarian, atau sekedar ‘lapar mata’ ingin mencoba hal lain, tidak jarang saya berakhir dengan memiliki banyak sekali tanggung jawab yang berlebihan dibandingkan kapasitas fisik saya sendiri.
Akibatnya mudah ditebak donk, saya kecapekan, kurang tidur, alhasil jadinya lemas seharian dan gampang sakit.
Saya menyadari bahwa tinggal di ibu kota yang terkenal dengan kemacetannya, asupan makanan dan olah raga saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan. Kelelahan akibat macet jelas bisa menyebabkan stress, konsumsi junk food dan cemilan, terlalu banyak duduk (saya nggak punya pilihan sih, soalnya nggak mungkin juga pas lagi macet saya jogging-jogging cantik di Jembatan Semanggi), belum lagi suasana kerja yang penuh tekanan, semuanya menjadi faktor yang bisa mempengerahui kondisi tubuh kita. Wajar kalau banyak yang mulai membiasakan untuk mengkonsumsi tambahan suplemen multi-vitamin. Banyak suplemen berkualitas yang ada dijual dipasaran, salah satunya adalah Theragran – M.
Theragran M adalah suplemen multi-vitamin yang mengandung Vit A, Vit B, Vit C, Vit D, Vit E dan Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc). Theragran-M tidak hanya dapat menjaga daya tahan tubuh sehari-hari, tapi juga meningkatkan daya tahan tubuh pada masa penyembuhan, sehingga mempercepat masa penyembuhan. Penting banget nih buat yang pekerjaan atau kuliahnya menuntut kalian stand by mengerjakan berbagai tugas.
Mungkin sebenarnya Theragran-M inilah yang membuat saya bisa menjalankan hidup full to the max. Karena berkat Theragran-M saya bisa menyelesaikan pekerjaan saya tepat waktu, masih bisa menyusun tesis dan juga masih ada tenaga buat menemani orang tua jalan-jalan. Sama seperti orang tua yang mendukung pilihan hidup saya, Theragran-M yang menjadi pendukung bagi tubuh untuk bisa terus beraktivitas membuat hidup menjadi lebih hidup.
Apa Live To The Max versi kamu?
Baca juga: