Menuju Smart City, Bikin Hidup Makin Nyaman
Walau istilahnya terkesan terlalu modern, percaya atau nggak, beberapa kota besar di Indonesia sudah menuju ke arah smart city lho. Buktinya ada di sekitar kita walau mungkin nggak terasa.
Seringkali kita mendengar bahwa kota dan provinsi di Indonesia belum mampu memenuhi potensi tertinggi nya. Nah, seringkali juga kita yang mendengarnya bingung sendiri, memang apa saja sih potensi di Indonesia?.
Biasanya potensi Indonesia yang ramai didiskusikan adalah potensi alam, potensi budaya dan potensi sumber daya manusia. Lalu untuk apa kita memaksimalkan potensi ini? Tentu saja untuk mendatangkan devisa masuk ke Indonesia karena kita butuh uang untuk membangun negara kita menjadi lebih baik.
Nah, sekarang, karena semakin nge-tren nya startup dibidang teknologi baik software maupun hardware di Indonesia, pemerintah Indonesia mulai melirik bidang teknologi dan internet sebagai salah satu potensi yang belum tergarap.
Buat kita yang biasa pakai teknologi dari luar negeri (coba manteman yang suka pakai app buatan karya anak bangsa, comment donk kalian sukanya pakai app apa saja sih?) tentu makin penasaran. Apakah benar software atau hardware buatan anak bangsa berpotensi untuk mempermudah kehidupan kita dan juga bisa membantu meningkatkan kualitas infrastruktur kota dan kenyaman hidup?.
Pastinya bisa donk. Nggak percaya? Cek dulu deh yang ini.
Qlue
Aplikasi yang pernah mendapatkan penghargaan dari Google Play Store “Karya Anak Bangsa” ini adalah aplikasi yang berfungsi untuk orang-orang melaporkan apapun yang berhubungan dengan fasilitas publik. Sementara baru mencakup wilayah DKI Jakarta, dan telah terintegrasi dengan program Jakarta Smart City.
Qlue menyebabkan munculnya petisi dari beberapa RT dan RW untuk menurunkan Bapak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari kursi gubernur DKI. Alasannya karena Ahok mewajibkan semua RT dan RT mengintegrasikan Qlue. Hihi, mungkin para Pak RT & RW nya takut dilaporkan warga kalau kerjanya nggak bagus ya.
Menurut testimonial beberapa pengguna, komplain yang diajukan melalui Qlue cenderung ditanggapi dan fasilitas umum yang rusak diperbaiki dengan lebih cepat. Bayangkan apabila aplikasi Qlue bisa digunakan di kota-kota lain di Indonesia. Hidup akan jadi lebih menyenangkan karena tidak ada lagi jalan bolong atau trotoar rusak atau lampu jalan mati. Cari Pokemon malam-malam? Siapa takut?.
Smart Payment Lokal
Manteman yang sudah pernah keluar negeri, apalagi kalau ke negara-negara maju, pasti pernah merasakan nyamannya menggunakan smart card. Umumnya kartu ini digunakan untuk naik MRT/Subway (kereta komuter bawah tanah). Tapi bisa juga digunakan untuk membayar bis, taksi, bahkan ada yang bisa dipakai berbelanja, membeli lagu dan film digital. Di beberapa negara yang sangat digital seperti Jepang dan Korea, berbelanja dengan menggunakan pulsa handphone bahkan sudah sangat umum dilakukan.
Indonesia juga sudah mengenal uang elektronik, dalam bentuk kartu dompet elektronik, rekening ponsel dan juga sistem potong pulsa. Sayangnya, sistemnya masih jauh dari kata terintegrasi.
Sampai dengan dua tahun lalu, untuk membayar tol menggunakan dompet eletronik kita harus menggunakan kartu yang diterbitkan bank tertentu. Untuk membayar trans Jakarta juga kartu dan bank nya berbeda lagi. Apalagi sistem potong pulsa juga masih sangat terbatas penggunaannya.
Tren fintech startup di tahun 2016 membuat sistem smart payment di Indonesia mulai terintegrasi. Walaupun belum bisa satu kartu bisa dipakai dimanapun dari Transjakarta, kereta komuter, tol, bus, taksi, dan bisa ditopup di atm bank apapun atau di minimarket manapun, tapi sekarang kemudahan membayar dengan hanya bermodalkan 1-2 rekening sudah sangat memungkinkan. Jangan dilupakan beberapa startup seperti Gojek, Tokopedia dan Bukalapak yang sepertinya juga berambisi menjadi the next smart payment dengan fitur penyimpanan saldo mereka.
IoT Karya Anak Bangsa
IoT? Apa pula itu?. Istilah IoT memang baru mulai naik daun di akhir tahun 2016, merupakan singkatan dari Internet of Things, yang kalau bahasa awamnya mungkin alat elektronik rumahan yang disambungkan ke internet dan bisa dikontrol dari jauh. Produk IoT kadang disebut smart device dan umumnya berupa barang eletronik biasa yang ditambahkan fitur baru bermuatan internet, misalnya magic jar yang bisa mengirimkan notifikasi apabila nasi yang ditanak sudah matang atau kulkas yang bisa mengirimkan pemberitahuan barang apa yang ada di dalam kulkas tersebut yang sudah kadaluwarsa.
IoT juga mulai hype di Indonesia lho. Saya pilih 2 nih contohnya. TaniBox yang membantu manteman yang ingin memiliki kebun sayur hidroponik di lahan sempit tapi memiliki waktu yang terbatas untuk memantau air, pupuk dan kualitas tanaman secara keseluruhan, IoT Tanibox akan membantu memberitahu apabila kondisi air dan suhu udara sudah tidak mendukung untuk tumbuhnya tanaman. Ada juga Peder yang pastinya cocok untuk manteman yang ingin memelihara anjing atau kucing tapi kesibukan membuat sering terlupa untuk memberi makan secara teratur. Kotak makan Peder akan otomatis mengeluarkan makanan apabila anjing atau kucing bergerak mendekat dan berbunyi tiga kali.
Yang harus diberikan applaus adalah kedua IoT ini memiliki perempuan lho dalam tim pengembangnya. Tanibox dibesut oleh Retno Ika Safitri yang akrab dipanggil Ocha bersama dengan suaminya Asep Bagja. Peder dikembangkan oleh Novia Ulfa, Haedy Pamungkas dan Rafi Fajar Hidayat yang semuanya masih berstatus mahasiswa di jurusan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya.
Indonesia kini adalah salah satu negara dengan perkembangan startup teknologi tercepat di Asia. Jadi, yuk kita dukung teknologi-teknologi masa depan yang pastinya akan semakin mempermudah hidup kita. Pasti mau donk hidup lebih mudah? Makanya, daftar newsletter inspirazzle ya manteman, info terbaru langsung datang sendiri ke email.
by Sissy • Working mom yang menyempatkan menulis artikel ini di pagi buta lalu dilanjut sebelum mulai kerja. Follow me at twitter & instagram
Baca juga:
- Hati-hati Jebakan Filter Bubble Di Masa Bergejolak
- Melody Jams, Mengajak Anak Main Musik Sejak Sangat Dini
- This is the ultimate reason I won’t replace my MacBookAir
Disclaimer: Artikel ini merupakan saduran dengan perbaikan dari artikel yang serupa di website idgeekgirls.com yang juga ditulis dan dipublish oleh penulis sendiri. Artikel ini bekerja sama dengan Tanibox, startup IoT yang bertujuan mempermudah para petani urban merawat perkebunan mereka dengan melalui koneksi internet. Seluruh isi artikel ini adalah pendapat pribadi penulis.