Star Of The Universe, Kisah Cinta Dewa Kematian Yang Sarat Pesan Kehidupan
Butuh hiburan ringan, manis, tapi nggak menye-menye dalam waktu singkat? Star Of The Universe bisa jadi pilihan, apalagi buat manteman yang penggemar K-drama.
Berhubung sedang stres berat, saya jadi agak males nonton film-film yang ada di list must watch saya karena ternyata mayoritas temanya cukup berat. Kebetulan keingatan kalau Suho, bias saya di boyband kpop EXO, filmnya baru saja rilis. Saya search online, lah kok udah tamat?
Ternyata Star Of The Universe ini sepertinya percobaan baru di industri K-drama. Formatnya mirip dengan web-drama yaitu durasinya pendek dan jumlah episode nya sedikit. Tapi buat kualitas jauh diatas beberapa web drama yang saya pernah tonton, malah tidak berbeda jauh dengan k-drama biasa.
Byul (Ji Woo) adalah gadis 19 tahun yang menjadi dewa pencabut nyawa setelah meninggal dalam kecelakaan. Woo Joo (Kim JunMyeon/Suho-EXO) adalah penyanyi berbakat yang tengah mengalami depresi dan karirnya mulai menurun. Byul yang tidak ingin WooJoo meninggal, berhasil diizinkan hidup kembali untuk menyelamatkannya. Tetapi WooJoo yang kesepian menemukan cinta dalam sosok Byul, yang menurut takdir seharusnya menjadi pencabut nyawa WooJoo.
Baca juga review film kami lainnya di inspirazzle.com
Saya harus bilang kalau ini adalah drama termanis yang saya tonton setelah I Can Hear Your Voice. Mungkin karena chemistry antara para aktor yang sangat pas, pengkarakteran yang kuat, dan dialog yang juga kuat. Hanya dengan 6 episode yang masing-masing hanya 30-an menit, artinya bisa tamat dalam 3 jam, emosi seakan diaduk-aduk dengan alur cerita yang naik-turun senang-sedih, pengembangan karakter hingga background story yang terbuka satu demi satu.
Menurut saya sih, tema utama di Star Of The Universe ini adalah kematian. Romance nya sendiri walau romantis, tapi terasa straightforward tidak seperti kebanyakan k-drama yang berbelit-belit. Saya malah banyak mendapatkan pelajaran hidup dari film ini. Misalnya seperti lakukan apa yang kita suka karena orang yang tulus menyayangi kita tetap akan sayang sama kita apa adanya, jangan meninggalkan rumah dengan kemarahan, sayang orang tua sepanjang jalan atau melihat kemasa lalu dan mengakui kalau kita tidak sempurna. Aih, dalem…
Satu kekurangan Star Of The Universe menurut saya adalah kurang komedinya. Walau ada beberapa adegan yang bikin ketawa terbahak-bahak, tapi secara keseluruhan filmnya cukup serius. Sebenarnya kalau filmnya dibuat terlalu komedi ya bakal aneh juga, secara ini cerita grim reaper dan idol terkenal.Buat yang nggak terlalu familiar dengan industri k-pop mungkin merasa kok industrinya begitu amat ya, masa idolanya punya pacar malah pada nggak nge-fans lagi sampai konsernya dibatalin karena tidak ada yang nonton.
Well, kenyataannya memang begitu, karena itu film ini dikritik keras karena menampilkan tekanan mental yang dialami oleh idol karena aturan tidak tertulis di industri kpop termasuk beberapa percakapan yang menyatakan kalau fans itu ATM (karena fans kpop suka memberikan hadiah mahal untuk idolanya) yang dianggap merendahkan. Kalau saya sih malah suka dengan adanya aspek ini karena membuat film nya terasa lebih real.
Eh saya udah cerita khan kalau filmnya romantis? Nah, selain pasangan utama Byul-Woojoo, ada juga second couple Yoon SoRi-Uhm DaePyong yang diceritakan sebagai dokter ER yang tomboy dan petugas rescue rumah sakit yang cool, yang juga nggak kalah romantisnya. Adegan Yoon SoRi menyatakan cinta wajib banget dipantengin, karena walaupun lucu dan manis tapi juga bikin sedih. Siap-siap tisu ya.
Yang agak mengganjal juga adalah ada beberapa bagian film yang saya bingung ini gimana sih awalnya kok tau-tau begini. Mungkin saya yang kurang serius nontonnya (maklum sambil mainan HP) atau mungkin juga cerita awalnya kena cut supaya panjang filmnya terjaga. Walau cukup bikin bingung, tapi beberapa bagian yang seperti ini nggak terlalu ganggu sih.
Buat yang suka k-drama, sepertinya Star of The Universe ini wajib ditonton banget deh. Buat yang nggak suka atau first timer, boleh lah dikasih kesempatan lah wong 3 jam aja beres kok filmnya. Dan sebelum ditutup blog nya, boleh donk ya dengerin dulu soundtrack nya. Buat yang udah nonton pasti senyum-senyum deh karena tau betapa indah liriknya.
by Sissy • CEO at Petshopbox Studio by day. Blogger by midnight. Wifey & Mommy 24/7. Belakangan sedang suka hal-hal yang ringan-ringan aja. Minuman ringan bersoda salah satunya. Follow Sissy di Instagram, Twitter, Blog Medium dan Quora.
Baca juga:
- Split, Satu tubuh, 23 kepribadian, dan masih terus bertambah
- The Great Wall, Film Fantasi Menegangkan Dan Kaya Warna
- Arrival, Sci-fi Yang Menawarkan Pemikiran Baru
Disclaimer: Artikel ini tidak disponsori oleh pihak manapun. Penulis tidak menerima permintaan, penawaran, bayaran atau service/jasa yang brand nya direview didalam artikel ini. Seluruh isi artikel ini adalah pendapat pribadi penulis.