Tips Mendapatkan Furniture Murah
Ngontrak itu tujuannya biar murah. Eh, ternyata tiap pindah kontrakan malah beli furniture baru. Kenapa? karena saya nggak tau gimana caranya ngakalin yang ga matching sama tempat baru. Alhasil, sebagian harus ditinggal.
Maklum kantor masih ngontrak, jadi ya setiap 2-3 tahun pasti boyongan ke kontrakan baru. Kalau ada furniture yang ditinggal, mau ga mau ya cepet-cepet cari gantinya. Nggak mungkin kan dokumen-dokumen didiemin di kardus karena lemarinya kita lembiru.
Padahal ya cari perabotan yang cocok itu lama, belum lagi harganya juga biasanya tinggi. Akhirnya kalau ditotal-total, biaya pindahan malah melambung ngelewatin budget gara-gara ini.
Untungnya nih, saya pakenya system furniture yang harganya lebih ekonomis. Nggak bisa bayangin deh kalau saya seperti beberapa temen bokap yang dikantornya pake perabot ukiran kayu jati. Udah berat, harganya selangit pula. Mungkin dulu harganya masih terjangkau kali ya, dan emang kebanyakan kantor kecil dulu sih pakai rumah/ruko punya sendiri.
Tapi nih, andaikan saya tau tips-tips berikut ini dari dulu, nggak perlu lah kejadian seperti itu sampai berkali-kali. Manteman ada yang mengontrak atau ngekost, beberapa cara ini bisa dicoba dipraktekkan.
Membuat Furniture Sendiri
Metode ini jelas paling gampang. Tinggal browsing mau modelnya gimana, cari tukang yang bagus, langsung deh bisa dibikin. Selain itu harga bisa disesuaikan dengan budget yang ada.
Kekurangannya furniture yang dibikin custom yaitu nggak knock down, alias nggak bisa dicopot-copot. Jadi nanti pas pindahan ya harus digotong utuh ke lokasi baru.
Selain itu seringkali kita tergoda untuk membuat rak, lemari atau meja dengan ukuran yang menyesuaikan ruang, bukan ukuran standar. Nah, kalau memang masih mau pindah-pindah, biarpun custom lebih baik ukurannya standar aja supaya bisa dipadupadan dengan perabotan yang kita beli di toko.
Daur Ulang Furniture
Daur ulang furniture ini belakangan ngetren banget nih dengan nama kekinian: DIY. Ngelakuinnya bisa dengan desain ulang atau bawa barangnya ke tukang untuk dikerjain. Keuntungannya jelas penampilan furniture bisa berubah 180* ngikutin style desain interior di lokasi baru.
Kekurangannya jelas kita butuh kemampuan pertukangan buat melakukan daur ulang ini. Minimal kemampuan ngecat, pakai gergaji, bor dan paku-memaku lah. Kalau nggak mampu, ya terpaksa dibawa ke tukang dan kadang-kadang harga yang diminta si Mang sama aja dengan beli baru.
Beli Furniture Secondhand
Kalau baju dan makeup aja berani secondhand, kenapa furniture nggak? Kayaknya sih, banyak orang yang menjual perabotan dengan alasan pindah rumah/kantor. Khusus untuk perlengkapan kantor, sebenarnya banyak banget lho tukang yang khusus membetulkan dan menjual furniture kantor preloved.
Tapi biasanya orang takut kena tipu-tipu kalau beli yang secondhand. Jadi pengetahuan dasar wajib hukumnya kalau mau menempuh jalan ini.
Kasih perhatian lebih pada bagian logam yang berkarat, kayu yang berjamur, kelengkapan kunci atau lapisan-lapisan yang mengelupas atau baret. Karena kondisi ini menentukan banget seberapa lama lagi masa layak pakainya.
Dipikir-pikir, dapet furniture murah itu nggak susah. Tapi memang butuh hati-hati dan pertimbangan lebih saat melakukannya. Kadangkala, beli baru malah bisa berakhir lebih menguntungkan baik dari harga maupun kualitas.
Yang pasti pilih toko furniture Indonesia nya juga nggak boleh ngasal. Kalau bisa datang ke site nya untuk mengecek kualitas produknya, atau kalau tokonya online cek portfolio dan review nya. Saya sendiri kadang butuh datang sampai 2-3 kali ke toko cuma untuk ngecek ulang dan timbang-timbang barang yang ditaksir sebelum memutuskan beli.
Apa manteman ada trik lainnya udah mendapatkan furniture murah-meriah? Cerita-cerita yuk di komen. Jangan lupa follow juga instagram kami @inspirazzle2 ya. Cheers and have a nice day pals!