Cegah Anak Tertabrak Mobil Dengan Mengajarkan Ini
Sepertinya, di tahun ini sudah 2 berita saya baca tentang anak kecil yang nggak sengaja tertabrak mobil yang dikendarai orang tuanya sendiri. Padahal hal ini bisa dihindari kalau anak diajari hal ini sedari dini.
Walau kejadian seperti ini sangat tragis dan menyeramkan, sayangnya ini bukanlah kejadian yang jarang. Dari almarhum kakek dan ayah saya, mereka sering menceritakan bahwa sejak zaman mereka muda pun kejadian seperti ini sudah sering terjadi.
Bayangkan, jaman kakek saya tahun 50-60an pun waktu mobil masih jadul dan lambat dibandingkan sekarang kejadian anak tertabrak mobil sudah sering, apalagi sekarang yang mobilnya matic dan pakai shock breaker sampai polisi tidur dan lubang di jalan pun nggak kerasa.
Pelajaran ini sebenarnya saya dapatkan dari Ayah saya. Kebetulan, saya dan Arien memang tumbuh di lingkungan yang banyak mobil. Bahkan rumah orang tua kami di Jakarta pun di pinggir jalan yang merupakan jalur angkot. Jadi, Ayah saya mengajarkan hal ini semenjak kami masih kecil, dan sekarang kalau sempat diulang ke cucunya.
Cek Kondisi Mobil
Ini khusus untuk manteman yang mengendarai mobil sendiri. Minta anak manteman berdiri di belakang mobil, lalu manteman masuk ke mobil dan cek dari spion. Apakah manteman bisa melihat anak manteman?. Banyak orang berpikir karena mobilnya pendek misalnya jenis sedan atau city car jadi kalau anak berdiri di belakang akan kelihatan. Kenyataannya, rata-rata anak baru akan terlihat di spion kalau tingginya sudah sekitar 130an cm. Kalau mobilnya jenis family car, hatchback atau SUV jelas anaknya harus sudah lebih tinggi lagi sebelum bisa terlihat di spion, karena mobilnya juga lebih tinggi. Anggap saja poin ini penyadaran supaya kita nggak lengah.
Hal ini juga yang membuat saya selalu mengingatkan si kecil kalau dia nggak boleh jalan sendirian di pinggir jalan raya atau lapangan parkir tanpa digandeng orang dewasa.
Ajari anak untuk mengingat warna lampu mobil
Saya sebel banget sama mobil yang lampu-lampu belakangnya dibolak-balik warnanya. Karena buat saya, itu justru membawa bahaya untuk orang lain. Misalnya nih di tol, kalau mobil depan lampunya menyala kuning, kita pasti berpikir kalau mobil itu mau pindah jalur. Kalau ternyata itu lampu rem yang diubah warna, ya sudahlah wassalam, pasti bakal ketabrak sama mobil dibelakangnya.
Saya selalu mengingatkan anak untuk melihat warna lampu mobil sebelum berjalan ke dekat mobil. Lampu merah itu artinya mobil menyala, lampu kuning mobil mau belok dan lampu putih artinya mobilnya mau mundur. Kalau lampu putih di belakang menyala, jangan jalan lewat belakang mobil. Kalau lampu kuning nya menyala, jangan jalan mendekati mobil dari sisi kanan atau kiri.
Jalan memutar lewat belakang mobil
Ini pelajaran masa lalu sih, nggak tau juga apa masih valid di jaman orang nyupir sambil nonton TV atau ngobrol di HP seperti sekarang. Logikanya sih, sebagian besar perjalanan mobil itu pasti maju. Mobil mundur biasanya ya cuma kalau parkir. Jadi kalau kita turun dari mobil, seharusnya memutar lewat belakang mobil jauh lebih aman ketimbang nyelonong di depan mobil. Tapi untuk amannya, saya lebih suka membiasakan memberi tahu yang menyupir apakah setelah turun saya bakal jalan lewat depan atau belakang mobil.
Jangan bergerak kalau mobil sedang bergerak
Yep, ini menurut saya paling krusial. Biar bagaimanapun, pakai mobil kita bisanya cuma bisa melihat ke salah satu bagian mobil saja: depan, belakang melalui spion tengah, samping kanan atau samping kiri juga melalui spion samping. Jangan lupa ada juga yang namanya blindspot, yaitu wilayah yang nggak akan terlihat sama sekali karena tertutup badan mobil atau karena keterbatasan spion.
Dulu, waktu saya dan Arien masih kecil, Ayah kami selalu menyuruh kami menyingkir dulu dan berdiri diam kalau beliau sedang mengeluarkan mobil dari garasi. Berita yang terakhir saya baca anaknya tertabrak mobil bapaknya di halaman parkir sekolah, waktu anaknya berlari ke arah mobil Bapaknya (diperkirakan karena mau dadah-dadah) yang sedang akan keluar parkir. Walaupun kejadian seperti ini terlihat mengharukan di film, di dunia nyata sungguh berbahaya.
Itu beberapa tips yang saya dapatkan dari Ayah saya untuk mencegah anak kecil tertabrak mobil. Mungkin tips nya lebih gampang dicerna manteman yang sudah biasa menyetir. Tapi kalaupun manteman tidak menyetir mobil, bisa didiskusikan dengan orang tua, supir atau pasangan manteman yang biasanya menyupir. Manteman punya tips lainnya? Share yuk di komen supaya makin banyak yang sadar cara aman berjalan disekitar mobil. Follow juga Instagram kami @inspirazzle2 ya manteman. Have a good day!