Indonesian Hacker Attack BTS Official Website
Headline ini sebenarnya muncul sudah cukup lama, sekitar 2 minggu yang lalu. Saya sedang browsing di media sosial saya, saat muncul post di salah satu portal berita kpop berjudul “Indonesian Fans Are Not Responsible For Hacking Big Hit Entertainment’s Website”. Reaksi awal saya saat itu adalah “Apa lagi inii”, dan setelah membaca artikel tersebut saya hanya bisa geleng-geleng kepala dan bergumam “This person really wanna die”.
Saya ingat ada dua kejadian tidak menyenangkan antara artis Kpop dan fans Indonesia. Yang pertama pada tahun 2010, anggota dari grup Shinee, Jong Hyun terkilir kakinya saat turun dari panggung karena terdorong kpop fans Indonesia yang berdesakan. Anggota Shinee yang lain, Key juga dikabarkan terluka ringan. Dan kejadian yang paling terakhir adalah dua anggota BtoB yang disambut cakaran hangat dari fans Indonesia saat tiba di bandara internasional Soekarno Hatta.
Kejadian tersebut membuat fans Indonesia sempat di maki habis-habisan di portal fans kpop. Reaksi tersebut sudah bisa diprediksi oleh fans kpop manapun. Fans kpop internasional relatif sudah sangat tahu dan paham betapa memuja dan protective-nya fans kpop Korea terhadap artis idola mereka. Makian di forum online bisa dikatakan tindakan serangan yang ringan bila mengingat fans ini bisa berkelahi secara fisik hanya untuk membela idola mereka.
Dari paragraf tersebut bisa diperkirakan kenapa saya beropini bahwa yang dilakukan oleh hacker ini adalah suatu kebodohan.
Bangtan Boys adalah salah satu Boyband terbesar di Korea saat ini
Buat beberapa orang yang tidak familiar dengan kpop akan berpikir bahwa kenapa hal ini menjadi suatu hal yang besar. Bangtan boys merupakan boyband Korea Selatan yang beranggota 7 orang yang mengusung genre musik hip hop untuk lagu-lagu mereka.
Fans yang menyebut nama mereka ARMY, menyukai BTS bukan hanya karena wajah tampan mereka, tapi karena kemampuan mereka menulis lagu sendiri dan penampilan energik mereka di panggung. Musik mereka bahkan menembus tangga lagu bilboard dan video klip mereka ditonton hingga oleh jutaan orang di youtube dalam jangka waktu sangat singkat.
Fans mereka rata-rata berusia remaja sekitar SMP- SMA dan tentu saja mayoritas perempuan. Anggota fandom resmi mereka berjumlah 250.000 lebih dan ini tidak termasuk dengan fans yang tidak ikut dalam organisasi fanbase tapi mendukung lewat membeli album, merchandise dan datang ke konser mereka di seluruh dunia.
Sekedar informasi anggota fandom resmi adalah fans yang membayar iuran tiap bulan atau tahun ke organisasi fanbase grup atau artis. Biasanya mereka mendapatkan kelebihan mendapatkan merchendise resmi, atau mendapatkan akses penjualan tiket lebih awal pada saat si grup atau artis mengadakan konser.
Jadi bisa dibayangkan sebesar apa, fandome dari BTS. Konser pertama mereka, BTS Wings Tour, di Seoul, menarik sekitar 40.000 penonton.
You surely don’t want to mess with this much of crowd.
Bangtan Boys Memiliki Fans yang (Sebagian Besar) Tidak Terlalu Manis.
Ini hanya pendapat saya pribadi saja, dan saya berusaha tidak mengeneralisasi semua Fans Bangtan Boys. Agak susah untuk merekap betapa gaharnya mereka. Karena ada saja fans yang secara personal mencari gara-gara dengan fans dari fandome lain. Sekedar memberikan komentar pedas pada fandome lain, hingga membully secara online.
Bila saya membaca dari forup kpop, hal ini cukup dimaklumi oleh beberapa fandome. Mengingat usia anggota dari fandome ARMY yang relatif masih muda. Bangtan Boys sendiri merupakan grup yang datang dari agency kecil, sehingga dukungan dari perusahaan mereka pun tidak sebesar dan semewah boyband yang datang dari agency yang lebih besar. Dengan kata lain Bangtan Boys harus berusaha sekian kali lipat lebih keras untuk membuktikan diri dibandingkan dengan grup yang datang dari perusahaan besar. Mungkin karena itu pula ARMY lebih ‘menjaga’ anggota Bangtan Boys dari gempuran grup atau fans lain.
Like this guy on the blue hanbok, ARMY definitely wont stand still if you mess with their oppa…or simply just like Jung Kook (the second gif)
Hacker Ini Melakukan ‘kejahatan’ Tingkat 1 Dalam Fandom.
Hahahahaha Kejahatan tingkat 1 tampak berlebihan, tetapi ini adalah poin saya kenapa hacker ini bisa menjadi headline.
Hacker ini mengubah video klip Bangtan Boys yang terbaru “Not Today” dengan video klip terbaru dari Girlband Korea, Twice, ‘Knock Knock’ di website resmi dari agency Bangtan Boys, Big Hit Entertainment. Merentas sistem apapun adalah suatu kejahatan cyber, tetapi lebih dari itu bagi ARMY hal ini bisa merusak pendapatan voting untuk tangga lagu di Korea Selatan.
Tangga lagu di Korea Selatan tidak hanya dipengaruhi oleh pembelian album dari si artis, tapi juga streaming di portal musik resmi dan video klip. Sehingga bila video klip twice yang terpasang saat fans memasuki website Big Hit, maka perolehan vote akan jatuh pada Twice bukan pada BTS.
Kemenangan pada suatu ajang perhargaan atau tangga lagu merupakan hal yang sangat besar bagi fandom manapun. Karena hal tersebut menunjukkan prestis dari grup tersebut. Tidak jarang ada fandom yang menuduh penyelenggara acara penghargaan melakukan manipulasi sehingga membuat grup mereka kalah. Tidak hanya bicara, biasanya para fans ini mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk menunjukkan kecurangan tersebut.
Hacker = Provokator
Mengubah video klip Bangtan Boys menjadi Twice, tidak selesai cuma menjadi masalah perolehan vote pada tangga lagu. Tapi juga menyulut perang antar fandom.
Seperti yang saya sebutkan diatas Fandom Kpop sangat ‘menjaga’ grup kesayangannya. BTS merupakan boyband yang sedang naik daun, untuk grup perempuan Twice merupaka grup yang sedang menjadi kembang desa. Fandom dari Twice juga sangat besar untuk ukuran grup perempuan.
Mengingat bahwa video klip BTS berubah menjadi video klip Twice. Tentu saja tersangka utama hacker yang melakukan kejahatan tersebut adalah anggota fandom dari Twice yang bernama Once.
Perperangan antara fandom adalah hal serius di Korea Selatan. Maka orang yang menyulut perang fans bisa masuk daftar blacklist dari keanggotaan fanbase atau dilaporkan ke pihak berwajib apabila hingga menimbulkan kerusuhan.