EXO – The War: Pembuktian Musikalitas Para Prince Charming K-pop
EXO was once the biggest K-pop boygroup, and actually they are still is.
Beberapa waktu belakangan terasa popularitas mereka agak menurun, kemungkinan karena perhatian media lebih terarah ke BTS yang berhasil memenangkan Billboard music award. Sebagai representative utama dari salah satu agency musik terbesar di industri K-Pop, beban EXO cukup besar di album The War karena akan selalu dibandingkan dengan pencapaian mereka sebelumnya. Jadi apakah album ini akan mempertahankan mahkota EXO?
Personally, saya merasa kalau album terakhir EXO, EX’act dan Lotto, agak mengecewakan untuk saya. Walau secara musikalitas sangat jauh berkembang dibandingkan album EXOdus, tetapi sound yang sangat eksperimental terasa sebagai lompatan yang terlalu jauh. Saya pribadi mengalami kesulitan untuk menyukai keseluruhan album dan hanya menyukai lagu utama dari album-album tersebut, Lotto dan Monster adalah favorit saya, karena buat saya lagu-lagu lain didalam albumnya punya sound yang agak membingungkan dan kurang santai. Maklum saya biasanya mendengarkan lagu saat bekerja.
Saya jadi berharap banyak pada album The War yang baru dirilis, berharap bahwa EXO kembali ke sound yang lebih simple dan menonjolkan variasi vokal yang menjadi ciri khas mereka. Seperti biasa saya akan pilih beberapa lagu yang paling saya sukai di album ini.
Ko Ko Bop
Pertama, saya agak kaget dengan Ko Ko Bop promotional photos yang dirilis akun LINE official EXO sekitar 2 minggu sebelum launching album The War. Dengan gaya 80′s saya merasa kalau ini lagi-lagi akan menjadi album eksperimental. Alasannya, sesederhana style seperti ini jarang banget diaplikasikan ke boygroup SM yang biasanya mengusung image Prince Charming. Selain album debut yang bernuansakan high school, EXO hampir selalu tampil dalam balutan jas atau jaket kulit yang dandy. Dandanan Ko Ko Bop dengan rambut mulet, dreadlock, baju pantai, adalah benar-benar kebalikan dari apa yang ada di bayangan saya tentang EXO.
Ternyata, Ko Ko Bop benar-benar membuat saya jatuh cinta. Video klip mereka sangat bagus. Sangat menyenangkan untuk dilihat. Walaupun saya sempat protes kalau konsep mabuk LSD sudah pernah dipakai BigBang, tapi penggambaran EXO sangatlah manis dan memukau. Adegan Xiumin memandangi awan hujan diatas gelas adalah adegan favorit saya.
Lagu Ko Ko Bop sendiri yang bernuanda reggae sangat menyenangkan untuk didengar. Dengan beat yang sedang, tidak terlalu cepat atau lambat, sangat pas untuk didengarkan saat kerja. Hebatnya, walau dengan sound reggae yang notabene belum pernah dilakoni sebelumnya, sound khas EXO masih terasa dengan sangat jelas.
What U Do?
Pembukaan What U Do mengingatkan pada lagu Lucky One, tapi berubah total di bagian reff yang 80′s banget sampai saya membayangkan ada George Michael sedang menari-nari dengan rambut mulet dan jaket kulit memakai lagu ini. Buat saya What U Do adalah lagu yang simpel dan mudah disukai, nggak aneh rasanya kalau lagu ini dimainkan di panggung konser dalam setting yang lebih kasual.
Diamond
Personally, saya tidak merasa lagu ini akan mendapatkan perhatian lebih dalam artian hanya sekedar menjadi pelengkap di dalam album The War ini. Tetapi saya suka dengan nuansa arabian campur hip-hop yang ditawarkan. Selain nadanya yang terus naik-turun sepanjang lagu memadukan vokal dengan rap berselang-seling sepanjang lagu. Sama dengan Ko Ko Bop dengan nuansa reggae nya, walau ada nuansa arabian, tapi sound khas EXO masih sangat terasa. Saya berani bilang kalau Diamond adalah lagu eksperimental yang unik sekaligus enak buat didengarkan.
Walk On Memories
Saya merasa judul lagu ini sangat pas karena sound lagu Walk On Memories ini sangat mirip dengan lagu-lagu ballad EXO di album paling awal mereka XOXO. Buat EXO-L yang pertama kali menyukai EXO di debut mereka pasti akan otomatis menyukai lagu ini, karena kalau kita bilang sound nya EXO ya seperti inilah. Tetapi para EXO-L yang menyukai EXO di era Lotto mungkin merasa lagu seperti ini membosankan.
Kesimpulan
Buat saya album The War ini tidak membosankan. Walaupun secara keseluruhan lagu yang saya sukai tidak mencapai setengah dari total 9 lagu yang ada di dalam album. Tapi apabila membutuhkan musik untuk didengarkan saat bekerja atau menyupir, sangat pas. Untuk konser sendiri sepertinya akan banyak perubahan sound yang dilakukan, karena saya merasa lagu-lagu didalam album ini sengaja dibuat dengan format yang mudah diubah-ubah dan disesuaikan dengan konsep yang ingin dibangun saat konser.
Tapi seperti biasa, baru juga beberapa hari Ko Ko Bop dirilis, Baekhyun sudah sudah memberi pengumuman kalau versi repackaged akan segera dirilis. Jadi mari kita tunggu saja lagu-lagu tambahan dalam beberapa bulan kedepan.
Manteman sendiri saat ini sedang mendengarkan lagu apa? share di komen yuk.