Opinion,  Parenting

Nama Anak Indonesia Aneh-Aneh

Muka bengong dan pertanyaan “namanya artinya apa ya?” adalah makanan sehari-hari saya semenjak si kecil lahir. Memang seaneh apa sih nama anak saya?

Di timeline social media saya, sedang nge-tren artikel-artikel blog bertema “Nama Anak Indonesia Aneh-Aneh”. Kebanyakan para ibu menggunakan kesempatan ini untuk cerita panjang lebar mengenai arti nama anaknya. Maklum lah, semua teman saya yang sudah jadi ibu rata-rata membutuhkan 3-5 bulan untuk penelitian arti nama dalam berbagai agama, budaya, bahasa, cerita, artis, film, musik dan entah apa lagi sebelum fix mantap memilih satu nama.

Karena walaupun Shakespeare bilang

“Apalah arti sebuah nama”

Tapi kebanyakan orang Indonesia diajarkan kalau

“Nama adalah doa”

Tentu saja seperti kebanyakan orang saya sudah punya rencana mau kasih nama anak apa. Tapi saya tidak terlalu serius memikirkan, karena saya sadar, bapaknya si anak juga harus dilibatkan donk untuk pemilihan nama.

Kebanyakan orang sih kayaknya terinspirasi dari para selebriti Hollywood yang hobby memberi nama yang aneh-aneh buat anaknya. Pasti kenal donk dengan nama Blue Ivy, North West dan Apple. Tapi kalau baca nama anak-anak para seleb lainnya yang tidak se-hype Beyonce, Kim K dan Gwyneth seperti ini, saya jamin kening manteman berkerut semua.

Sebenarnya sih, kalau berdasarkan cerita Ibu saya, orang Indonesia itu sudah dari jaman dulu hobi memberi nama aneh-aneh buat anaknya. Tapi mungkin tidak terperhatikan. Mungkin karena namanya pakai bahasa daerah, atau nama panggilannya berbeda atau memang kita nggak ngeh saja. Misalnya nih,

  1. Keluarga saya itu hobi memberi nama yang berhubungan dengan keluarangkasaan, sehingga di keluarga saya ada Arianne (nama roket buatan Perancis), Apollo (nama roket buatan Amerika) dan Antariksa.
  2. Keluarga saya juga hobi memberi nama yang berhubungan dengan burung, sehingga di keluarga saya ada Meri (anak bebek bahasa Jawa), Garuda dan Elang.
  3. Ibu saya cerita ada masanya ibu-ibu Indonesia keranjingan memberi nama anak mereka dengan nama-nama dari bible. Salah satu korbannya adalah ibu Christiani Yudhoyono yang sebenarnya muslim. Jangan salah, dahulu banyak orang muslim yang bernama Maria, Bernadetha, Deborah, John, Abraham, yang biasanya usianya sebaya dengan Bu Ani.
  4. Kita juga dengan mudah menemukan nama seperti Gadis & Nona yang cukup bikin bingung nanti kalau menikah dan tidak gadis lagi namanya jadi nggak pas lagi, atau jadi Nyonya Nona?!?!. Neng & Pria karena kalo dipikir-pikir jenis kelamin itu sudah jelas khan. Ade & Dede, kalo ortunya kebobolan terus lahir lagi jadi ada dedenya Dede donk. Cantik & Priti, jelas sih ini kalo anaknya ternyata nggak cantik gimana?.

Ok, kok jadi ngelantur ya. Mari kembali ke nama anak saya (sebut saja dia si kecil).

Ceritanya pada saat hamil dulu saya sama sekali nggak mau tau jenis kelamin si kecil. Biar surprise kata saya, dan jadi keasyikan tersendiri ngebiarin orang nebak-nebak si kecil di dalam perut ini cewek atau cowok.

Tapi soal nama jelas jadi ribet. Hubby sempet menanyakan apa kita mau menyiapkan dua nama. Dengan sotoynya saya jawab “cari aja satu nama yang ada varian cewek dan cowoknya, biar gampang”. Iya, saya emang orangnya semalas itu. Terus saya kepikiran juga, kalo si kecil dikasih nama yang cuma satu suku kata seperti orang Tiongkok unik juga ya. Jadi akhirnya saya mencari nama berdasarkan ide dasar ini.

Karena saya suka banget dengan mitos-mitos kepercayaan kuno, saya ingin memberi nama dewa atau dewi buat nama si kecil. Favorit saya adalah mitologi Yunani kuno dan Mesir Kuno. Lalu Mesir kuno saya coret karena nama-namanya terlalu aneh. Sempat beralih ke mitologi Irlandia dan Viking kuno, ada beberapa nama yang ada varian cewek-cowok nya, tapi kurang sreg di hati dan di lidah.

Akhirnya pada saat saya membaca buku The Secret Of The Immortal Nicholas Flamel karangan Michael Scott saya kepincut sama satu karakter: Prometheus.

Dalam mitologi Yunani, Prometheus adalah seorang dewa yang berpihak pada manusia. Zaman dahulu, manusia tidak ada bedanya dengan binatang, hanya dimanfaatkan oleh para dewa bahkan tidak jarang menjadi bahan makanan.

Prometheus mencuri api dari dewa api, Haephestus, dan memberikannya pada manusia, mengakhiri zaman batu dan memulai zaman besi. Prometheus juga mengajarkan manusia bercocok tanam, berternak, membaca dan menulis.

Para dewa yang marah menghukum Prometheus dengan merantainya ke karang dan memerintahkan seekor elang raksasa untuk setiap hari merobek perut Prometheus, memakan livernya, lalu meninggalkannya. Karena Prometheus adalah dewa, ia tidak akan mati dan lukanya akan sembuh, hanya untuk keesokan harinya kembali mengalami siksaan yang sama. Prometheus diceritakan akhirnya dibebaskan oleh Heracles.

Secara Etimologi, nama Prometheus memiliki 2 arti. “Pro” berarti sebelum/pra dan “Metheus” berarti pikiran, apabila disatukan berarti orang yang berpikir/mempertimbangkan sebelum bertindak. Jadi diputuskan namanya adalah Prometheus kalau laki-laki, dan Promethea kalau perempuan.

Promethea juga adalah judul salah satu komik terbitan Marvel yang gambar cover nya saya pakai dibagian paling atas artikel ini.

Perjuangan mencari nama satu suku kata adalah benar-benar perjuangan yang sesungguhnya, karena ternyata hampir tidak ada nama yang benar-benar satu suku kata kecuali nama Tionghoa dan Korea. Sampai tiba-tiba saya kepikiran, kalau di matematika khan banyak tuh istilah-istilah yang hanya satu kata. Sampai saya kepincut pada kata Phi.

Phi (φ) yang melambangkan 1,6 mengacu pada sebuah aturan yang dikenal dengan nama Golden Ratio. Kami para desainer dan seniman sangat familiar dengan istilah ini, karena kami menggunakan spiral golden ratio untuk mengatur layout pada saat mendesain. Ada yang percaya orang yang berbakat seni akan secara alami menggunakan golden ratio dalam karyanya tanpa harus mempelajarinya dahulu.

Karya seni klasik banyak sekali yang mengaplikasikan perhitungan golden ratio, bahkan ada yang menyebutkan seseorang yang bagian-bagian wajah dan tubuhnya tepat perbandingannya 1,6 akan menjadi orang tercantik/tertampan di dunia. Walaupun tentu saja hampir tidak ada orang yang dapat mengejar ukuran kesempurnaan ini secara alami.

Nama paling belakang adalah penyatuan nama mama dan papanya si kecil, Sissy dan Kuswanto yang disatukan menjadi Siswanto. Kita sempet becanda kalau nanti besarnya dia putih dan sipit, pasti banyak ditanya marganya Wan atau To. Hahaha. Kasian ya belum lahir aja sudah dikerjain sama ortunya.

Akhirnya, terteralah di akta kelahiran “PROMETHEA PHI SISWANTO”

Dari sekian banyak orang yang saya beri tau namanya si kecil hanya satu orang yang langsung paham asal origin namanya. Too bad, he’s american. Tidak ada satupun orang Indonesia yang aware mengenai mitologi yunani atau nama Yunani atau istilah matematika jadi suka dengan yakinnya bilang “oh, 3,14 ya?” yang bakal langsung saya judesin “itu Pi, bukan Phi”.

itulah cerita nama aneh buat anak versi saya. Kalau cerita nama anak manteman gimana?